BUKU : ASAL USUL ISLAM YANG TERSELUBUNG - WAWANCARA DENGAN KARL-HEINZ OHLIG



Dalam bukunya "The Hidden Origins of Islam: New Research into Its Early History" (Asal-Usul Islam yang Terselubung: Penyelidikan Baru ke dalam Sejarah Asalnya), ahli teologi Karl-Heinz Ohlig telah sampai pada kesimpulan bahwa Islam awalnya bukanlah agama tersendiri. Alfred Hackensberger mewawancarai sang penulis, Karl-Heinz Ohlig.

Buku anda berjudul "The Hidden Origins." Apa yang terselubung tentang asal-usul Islam?

Semua informasi yang kita miliki tentang asal-usul Islam didapat dari literatur yang dibuat di saat-saat terkemudian - "biografi-biografi" Nabi ditulis di abad 9 dan 10 M. Salah satu teks ini, yakni Annals of at-Tabari (10 M), merupakan sumber sejarah Islam yang jauh dari kejadian yang dikisahkan. Dengan begitu, kita tidak memiliki teks-teks menguatkan tentang Islam dan Muhammad pada dua abad pertamanya.

Dapatkah dokumen-dokumen yang dibuat di masa-masa kemudian ini dianggap akurat ? Dari sudut pandang pengamat ilmiah, tidak mungkinkah terjadi pemalsuan-pemalsuan?

Menggolongkan tulisan-tulisan ini, atau serupa dengan kitab Musa atau kisah Romulus dan Remus, sebagai pemalsuan jelas merupakan hal yang keliru, sebab kita perlu melihatnya sebagai bentuk literatur khusus yang tertentu. Dongeng-dongeng yang berdasarkan agama dan politik bukanlah laporan sejarah dan memang tidak ditulis sebagai laporan sejarah.

Anda menyatakan dalam laporanmu bahwa Islam tidak dianggap sebagai agama tersendiri. Apakah bukti yang kau miliki?

Menurut bukti literatur Kristen di bawah kekuasaan Arab di abad ke-7 dan 8 Masehi, juga keping uang logam dan tulisan Arab di waktu ini, seperti yang terdapat di mesjid Dome of Rock di Yerusalem, penguasa-penguasa baru memilih jenis Kristen Syria-Persia yang menolak keputusan Konsul Nicaea. Jenis Kristen ini menganggap Yesus sebagai Nabi, pelayan Tuhan, tapi bukan putra Tuhan secara fisik, dan merupakan sosok mandiri yang tidak "bergabung" dengan sosok apapun. Bapak-bapak Gereja, seperti misalnya Uskup Yohanes dari Damaskus (sekitar 750 M) menganggap jenis kekristenan ini sebagai bid'ah (sesat), karena pengertiannya akan kekristenan berbeda dengan Kristen Ortodox dan Katolik. Tiada pemberitaan apapun tentang agama baru yang independen di Arab sebelum abad ke 9 M.
Apakah ini berarti agama Islam dibuat sebagai agama tersendiri, terpisah dari kekristenan, di waktu-waktu berikutnya?

Pembentukan Islam sebagai agama mandiri tampaknya merupakan keputusan pribadi atau seperti keputusan berdasarkan pertimbangan keadaan. Ini seperti kasus di mana agama-agama baru seringkali muncul melalui konsep-konsep agama yang terdahulu. Konsep-konsep ini lalu ditafsirkan dengan cara yang berbeda, diubah bentuk, dan diatur lagi dengan cara yang spesifik.

Anda juga telah mengadakan riset sejarah kritis dengan menaruh hormat pada Nabi Muhammad. Apa yang bisa kau katakan tentang orang ini?

Sudah terbukti bahwa uang logam terawal dengan motto MHMT muncul di Mesopotamia timur di sekitar tahun 660 M, dan lalu menyebar ke barat, dan uang-uang logam dua bahasa dicap dengan huruf MHMT di tengah dan kata Muhammad dalam tulisan Arab di bagian pinggir. Uang-uang logam ini mengandung simbol-simbol Kristen, misalnya selalu lambang salib, sehingga nama Muhammad sudah jelas dimengerti sebagai predikat Yesus, sama seperti Sanctus of the mass (pujian bagi Dia yang datang).

Di sini, Muhammad berarti "dimuliakan" dan "terpujilah" atau "dia yang dimuliakan" dan "dia yang terpuji". Tulisan ini juga sama dengan tulisan yang terdapat di mesjid Dome of the Rock di Yerusalem, di mana gelar Muhammad diartikan sebagai Messiah, Yesus, putra Maryam, dan pelayan Tuhan. Hal ini cocok dengan polemik Uskup Yohanes dari Damaskus yang menentang pernyataan-pernyataan seperti itu yang dianggapnya sebagai bid'ah (sesat).

Setelah itu, tampaknya predikat kekristenan ini lalu hilang sedemikian rupa sehingga di Qur'an muncul Nabi tanpa nama yang kemudian dikenal sebagai Nabi Arab. Sumber-sumber paling dini dari sejarah ini ditemukan dalam tulisan-tulisan Yohanes dari Damaskus, yang menyebut tentang Nabi Palsu bernama Mamed. Hanya di waktu kemudian saja mulai ada catatan sejarah tentang Muhammad.

Jadi apakah anda mengatakan bahwa istilah Muhammad itu kemungkinan berkenaan dengan Kristus?

Sangat memungkinkan benar – bahkan jika dulu tidak ada bukti mengarah ke situ (tapi sekarang ada) - bahwa ada seorang pengkhotbah penting dalam sejarah awal atau saat tertentu pembentukan Qur'an. Akan tetapi, berdasarkan bukti uang-uang logam Arab dan tulisan di mesjid Dome of Rock, sudah jelas bahwa istilah Muhammad berarti yang disebut atau yang terpuji, asalnya adalah gelar kehormatan kekristenan.

Mengapa hubungan seperti ini tidak pernah disebut sebelumnya?

Penyelidikan seperti ini dilarang dalam theologia Muslim, yang memang belum memasuki zaman pencerahannya. Studi-studi Islam oleh Sarjana Barat masih dalam lingkung filologi saja (penyelidikan tentang bahasa dan literatur) tanpa mengikut sertakan metoda-metoda sejarah ilmiah. Hal yang sama, hanya ada sedikit sekali penelitian sejarah theologikal Kristen dalam tradisi budaya Timur Tengah yang sangat beragam. Karena akar-akar dan motivasi-motivasi tradisi ini tidak dikenali.

Dalam buku anda "Early Islam" (Islam Awal), anda menulis bahwa anda tidak bermaksud untuk melukai Islam. Banyak Muslim tentunya akan tersinggung dengan karya tulisan anda.

Sejak abad ke-18 M, banyak orang-orang Kristen, juga sampai pada hari ini, menganggap bahwa abad Pencerahan sebagai serangan atau usaha menghancurkan agama mereka. Tapi pada kenyataannya, abad Pencerahan justru memberi kesempatan pada agama Kristen untuk bertahan dalam dunia modern dan juga sesuai dengan kehidupan masyarakat modern. Ini adalah fase yang Islam juga harus lewati, tapi hal ini memang tidak dapat dihindari jika Islam masih ingin tetap ada di masa depan, atau hanya ingin ada di masyarakat tertutup saja seperti di ghetto.

Diterjemahkan dari: 
http://en.qantara.de/Muhammad-as-a-Christological-Honorific-Title/8052c8121i1p164/index.html